Jumat, 29 Agustus 2008

MIRIP DONITA, sama2 cute abiz ?



682611003m.jpg
YANG PAKE MERAH MUDA MIRIP DONITA KAH ?






Donita Noni Anissa Ramadhani
Perempuan
Islam
Bandung, Jawa Barat, 14 Februari 1989
Berat Badan:48 kg
Tinggi Badan:171 cm
Biografi :
Donita memiliki nama lengkap Noni Anissa Ramadhani, lahir di Bandung, Jawa Barat, 14 Februari 1989. Ia dikenal sebagai model, bintang sinetron, dan layar lebar.

Bintang yang pernah menjadi model iklan Shampoo Zinc, Tisu Tessa itu pernah membintangi sejumlah sinetron, di antaranya CINTA FITRI, BENCI JADI CINTA, MAK COMBLANG, SUMPAH GUE SAYANG LO, MAKIN SAYANG, DEWA ASMARA.

Selain itu bintang FTV CINTA 100% dan KAPAN AKU PUNYA PACAR itu mengawali aksinya di pangung film pada 2007, lewat film horor SUSTER NGESOT.
.
.

APAKAH BENAR_BENAR MIRIP DONITA KAH AKU ?

1_146329437l.jpg
682611003m.jpg









Parade cute abiz-abizan

1_659878862l.jpg

1_282650004m.jpg
1_249396832l.jpg
1_193716273l.jpg
1_666313032l.jpg
1_398168162l.jpg
1_397903547l.jpg




kiran cute sweet



  • .


  • cute abizzz gt lhoooo"

    "aq tu g suka bertele2,g mo ribut2,g sk ngurusin urusan org lain.aq pengen bgt pny panti asuhan sndri.kshan g pny spa2 cb klo..."

    cute's Photo Gallery

  • More About cute

    • Schools (Other):

      perbanas

    • Occupation:

      perbanas

    • Affiliations:

      aq paling snng bgt kalo ke panti asuhan

    • Hobbies and Interests:

      hunting

    • Favorite Books:

      lupus cz ceritanx kocak banget

    • Favorite Movies:

      virgin

    • Favorite Music:

      pop

    • Zodiac Sign:

      Cancer

    • About Me:

      aq tu g suka bertele2,g mo ribut2,g sk ngurusin urusan org lain.aq pengen bgt pny panti asuhan sndri.kshan g pny spa2 cb klo kt sprt mreka kt akan nyesel d lhirin klo g da ma2,pa2 ato saudara.aq tu ktx org sombong bgt,pdhl g sih...org klo pertama lht aq pst blng jutek,cerewet itu jg g...tp da sih dikit.aq tu klo sedih g nangis mlh ketawa.paling2 klo uda BT bgt,stres plng ikutan clubbing ma tmn2...tp g aneh2 sih kshn ntar mam2 kpkran lg...aq plng sayang ma ma2...i love my mom.

    • Who I Want to Meet:

      cuek,nyambung,keren,g malu2in amat.


CUTE ABiz aBizan

Kamis, 28 Agustus 2008





jaya_suprana.jpg (145x180)
Jaya Suprana

Si Multitalent Pencetus Kelirumologi

Jaya Suprana, orang Tionghoa yang besar dalam budaya Jawa. Pria bertubuh tambun dan berkacamata tebal yang lahir di Bali, Denpasar, 27 Januari 1949 ini akrab di hadapan publik lewat acara televisi Jaya Suprana Show di TPI. Pendiri Museum Rekor MURI dan pencetus kelirumologi ini mempunyai beragam predikat – mulai dari pengusaha, pembicara, presenter, penulis, kartunis, pemain piano hingga pencipta lagu – yang diakui oleh lembaga tingkat dunia seperti Die Welt, Los Angeles Times, The Guardian, Wall Street Journal, dan Straits Time.


Semasa muda, Jaya pernah menjadi pedagang buku bekas di Semarang pada tahun 65-an. Bahkan ketika sekolah di Jerman ia tak sungkan menjadi tukang bubut, tukang pasang ubin, atau menjadi pegawai kafetaria mahasiswa. Sepulang belajar di Jerman ia sempat menjadi Manajer Pemasaran Jamu Jago, sebelum naik jabatan sebagai presiden direktur.



Setelah sekitar delapan tahun menjadi direktur di perusahaan jamu yang diwarisinya dari keluarga - yang berdiri sejak tahun 1918 - Jaya beralih ke posisi presiden komisaris. Kini, tugasnya hanya mengarahkan GBHP (Garis Besar Haluan Perusahaan) dan mengawasi kinerja perusahaannya.


Dalam berbagai kesempatan, Jaya selalu muncul bersama tokoh-tokoh politik kelas wahid di negeri ini. Meskipun begitu, Jaya tidak tertarik pada urusan politik. Di samping itu, ayahnya juga pernah berpesan agar Jaya tidak terjun ke dunia politik karena politik pada prakteknya justru sering menjadi berhala dan menguasai makhluk tertinggi ciptaan Tuhan itu.


Pada 27 Januari 1990, ia mendirikan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai bagian dari visi ke depannya untuk menghimpun semua prestasi, perilaku, dan kegiatan yang unik, langka, dan kreatif. Museum yang selokasi dengan Museum Jamu Jago ini sudah menjadi objek wisata resmi Kota Semarang, Jawa Tengah.


Sebagai seorang pemikir dan penulis, Jaya mengobok-obok berbagai literatur dan media untuk mempelajari kekeliruan dan kesalahkaprahan yang telah dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari. Hingga akhirnya, ia memelopori istilah kelirumologi dan melahirkan buku berjudul Kaleidoskopi Kelirumologi, yang mengajak pembaca untuk lebih peka terhadap hal-hal yang dianggap benar padahal salah di tengah-tengah masyarakat. Misalkan saja, semboyan yang dipercaya masyarakat - mens sana in corpore sano (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat). Jaya mengatakan bahwa di dalam tubuh yang sehat, belum tentu hadir jiwa yang sehat. Jaya memberi contoh Mike Tyson atau penghuni Rumah Sakit Jiwa, bertubuh sehat tapi jiwanya sakit.


Berkat kerja keras dan ketekunannya, ia memperoleh puluhan penghargaan nasional maupun internasional dalam bidang seni musik (dari Freundeskreis des Konservatoriums Muenster, Jerman, dan dari Pangeran Bernhard, Belanda), kebudayaan (Budaya Bhakti Upapradana), komputer (Best in Personal Computing Award 1995 dari Apple Macintosh Inc.), industri-bisnis (The Best Executive Award 1998), prestasi perusahaan (Trade Leader's Club, Madrid, dan Institut pour Selection de la Qualite, Belgia), lingkungan hidup (Sahwali Award 1997), kemanusiaan (Duta Kemanusiaan 1991 - 1992 Palang Merah Indonesia), dan lain-lain.


Sebagai kartunis, lulusan Musikhochschule Muenster dan Folkwanghochschule Essen, Jerman ini telah menggelarkan karyanya di Jerman, Norwegia, dan Indonesia sendiri. Sedangkan untuk urusan musik, selama ini Jaya dikenal sebagai komponis dan pianis andal yang sudah tampil di berbagai negara di Eropa, Amerika, Aljazair, Selandia Baru, dan lain-lain.



Pendidikan musik yang ditekuninya selama lima tahun membuat Jaya mampu melahirkan karya-karyanya sendiri. Ia tampil pertama kali dalam resital piano tunggal tahun 1981 di Taman Ismail Marzuki. Penampilan keduanya digelar di Erasmus Huis untuk merayakan 50 tahun usia Yayasan Pendidikan Musik (YPM). Di bidang kemanusiaan, ia ikut memelopori program donor ginjal jenazah di Indonesia.
Pada pertengahan 2003 lalu, Jaya memelopori iklan layanan masyarakat ‘Indonesia Pusaka’ dan membuat program berdurasi 60 menit ‘Di Balik Adegan Indonesia Pusaka’ yang ditayangkan di TPI di rumah produksi Jatayu Cakrawala Film.


Iklan layanan masyarakat ‘Indonesia Pusaka’ yang dibuat dalam rangka menyambut Satu Abad Bung Hatta ini merekam lebih dari 20 figur, sebagian tokoh ternama, menyanyikan lagu kesayangan Bung Hatta, yakni Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki. Tokoh-tokoh ternama yang berhasil ‘dikumpulkan’ oleh Jaya antara lain Presiden Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Ketua MPR Amien Rais, dan sejumlah menteri dan mantan menteri.



Sementara dari nonpejabat ada artis Nurul Arifin, Marisa Haque, peharpa Maya Hasan, violis Idris Sardi, Ketua Persatuan Tukang Becak Jakarta, dan seorang wanita pemulung. Termasuk juga putri Bung Hatta, yakni Halida dan Gemala. Waktu itu, pada setiap sesi rekaman masing-masing tokoh, Jaya sibuk pula berfungsi sebagai pelatih menyanyi kilat, konduktor, penata musik, sekaligus editor.


Kini, di usianya yang semakin senja, tanpa seorang anak, Jaya tetap berkarya, berbuat kebaikan dan suka memberi. Ia mengangkat anak asuh dan mendirikan Panti Asuhan Rotary-Suprana. Di atas tanah warisan almarhumah ibunya, Lily Suprana, seluas 900 m2 di kawasan Candi Baru, Semarang, kini tinggal sekitar 10 orang anak. Semuanya lelaki. Perkembangan panti yang biaya operasionalnya didukung bersama dengan Yayasan Rotary ini memang bagus karena kebanyakan anak asuhnya memperoleh ranking di kelasnya masing-masing. Bahkan bagi anak yang mendapat rangking 1 diberikan hadiah atas prestasinya itu.

Sifat suka memberi tidak lepas dari didikan keras sang ayah, Lambang Suprana, yang mengajarnya untuk tidak memberhalakan kekayaan dan sadar bahwa harkat dan martabat manusia bukan diukur dari kekayaan harta bendanya, namun dari kekayaan akhlak dan imannya. Itulah mengapa, Jaya tidak ambil pusing tentang masa tuanya, karena ia tinggal ‘menunggu mati’ saja dan siap pergi ke surga.


Mengenai kesuksesan yang diperolehnya, Jaya mempunyai pandangan sendiri. Menurutnya, kesuksesan baginya belum tentu kesuksesan bagi orang lain. Ia menganalogikannya dengan olahraga lari. Baginya, ia sudah termasuk sukses mampu berlari 100m dalam waktu 10 menit, namun bagi Carl Lewis itu merupakan prestasi memalukan. Oleh karena itu, Jaya mengatakan bahwa yang penting bukan merasa sukses, melainkan mensyukuri hasil karya yang telah ia perjuangkan.


*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
Rule Your Mind or It Will Rule You
http://adiwgunawan.com/awg.php?co=p5&mode=detil&ID=14

Pikiran merupakan hamba yang sangat berguna namun merupakan majikan yang paling kejam. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan pikiran anda. Berita baiknya, sebelum saya menjelaskan maksud pernyataan di atas, adalah bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk di dunia ini yang memiliki kemampuan berpikir mengenai proses berpikir. Istilah teknisnya adalah metakognisi. Berita buruknya adalah bahwa sangat banyak orang yang tidak sadar, tidak tahu, pura-pura tidak tahu, atau bahkan tidak mau tahu bahwa mereka sebenarnya memiliki kemampuan ini. Dan oleh sebab itu mereka tidak pernah sadar bahwa seumur hidup mereka telah menjadi budak atau hamba dari pikiran mereka sendiri.

Apapun yang terjadi di dalam hidup kita merupakan realisasi dari pikiran kita yang dominan. Semakin kita memikirkan hal yang tidak kita inginkan, maka kita semakin cenderung mendapatkannya. Ada seorang remaja putri, yang tidak suka dengan tingkah laku ibunya dan ia berkata, "Nanti, kalau saat saya dewasa, saya tidak akan jadi seperti ibu saya". Apa yang terjadi saat ia dewasa? Ia menjadi persis seperti ibunya. Mengapa? Karena semakin ia pikirkan bahwa ia tidak mau menjadi seperti ibunya, maka pikiran ini menjadi semakin dominan, semakin menguasai dirinya, dan dengan demikian mengarahkan ia untuk menjadi seperti ibunya.

Demikian juga orang gagal, yang pencapaian prestasi hidupnya rendah. Coba anda tanyakan pada mereka, "Apa yang anda ingin capai dalam hidup?". Mereka akan selalu berkata, "Saya ingin agar hidup saya tidak kekurangan, tidak miskin, tidak susah, tidak menderita, tidak ini...., tidak itu.....". Yang mereka katakan selalu apa yang tidak mereka ingin terjadi pada diri mereka. Namun yang tidak mereka sadari adalah semakin mereka fokus untuk menghidari apa yang tidak mereka inginkan maka pikiran mereka akan semakin membuat hal itu menjadi kenyataan.

Sebaliknya kalau orang sukses ditanya," Apa yang anda ingin capai dalam hidup?", maka mereka pasti akan menjawab, "Saya ingin menjadi pengusaha sukses, saya ingin membantu orang yang tidak mampu dengan kekayaan saya, saya ingin mendirikan panti asuhan, saya ingin menyekolahkan anak ke luar negeri, saya ingin......., saya ingin........". Semua jawaban itu selalu yang positip. Anda bisa lihat bedanya sekarang?

Anda mungkin akan bertanya, "Mengapa terjadi perbedaan hasil antara orang gagal dan orang sukses, padahal mereka memikirkan tujuan yang sama?" Sebelum saya jawab, saya perlu meralat pertanyaan anda. Mereka memang terkesan memikirkan hal yang sama, padahal tidak sama. Bukankah tidak mau hidup miskin sama dengan hidup dalam kelimpahan? Bukankah hidup tidak menderita sama dengan hidup senang atau bahagia? Secara bahasa, apa yang mereka nyatakan memang artinya sama. Tapi secara kerja pikiran, kedua pernyataan itu bertolak belakang. Lho, koq bisa?

Sekarang saya ingin bermain dengan pikiran anda sejenak. Coba anda lakukan hal berikut ini. Saya ingin anda untuk tidak memikirkan seekor gajah warna merah muda. Sekali lagi, saya minta anda tidak memikirkan gajah warna merah muda. OK! Berhenti sejenak. Lakukan eksperimen kecil ini. Setelah itu baru anda boleh meneruskan membaca.

Bila anda melakukan dengan benar apa yang saya minta maka yang pikiran anda malah memikirkan seekor gajar warna merah muda. Mengapa bisa terjadi demikian? Bukankah perintahnya tadi adalah anda diminta tidak memikirkan gajar merah muda?

Inilah perbedaan kerja bahasa dan kerja pikiran. Secara struktur kalimat, instruksi yang saya berikan sudah benar. Namun tidak demikian bila instruksi ini mau dilaksanakan oleh pikiran. Bahasa mengenal negasi. Pikiran tidak. Kalimat "tidak memikirkan" secara kaidah bahasa memang benar berarti "tidak boleh memikirkan atau jangan memikirkan". Namun di pikiran, untuk bisa menegasi suatu pernyataan maka yang terjadi adalah harus terlebih dahulu muncul "sesuatu" untuk kemudian dinegasi.

Dalam contoh yang saya berikan, untuk bisa "tidak memikirkan gajah merah muda", maka yang terjadi di pikiran adalah:
1. pikiran harus memunculkan gambar gajah warna merah muda
2. baru setelah itu pikiran akan menegasi gajah merah muda

Namun, begitu gambar gajah merah muda telah muncul dipikiran maka efek negasi tidak berlaku. Artinya, gambar gajah merah muda itu akan tetap berada di dalam pikiran. Semakin dominan pikiran itu maka semakin kuat pengaruhnya pada diri seseorang.

Hal ini sama efeknya dengan orangtua yang "memotivasi" anaknya, yang malas belajar, dengan kalimat, "Nak, jangan malas. Kalau malas kamu nggak bisa sukses". Apa yang terjadi? Anaknya justru tambah malas dan tambah sulit sukses. Demikian juga saat orangtua mendorong anak untuk rajin bangun pagi dengan, "Kalau bangun jangan suka telat. Jangan suka bangun siang. Nanti bisa telat masuk sekolah". Apa yang terjadi? Anaknya tetap bangunnya telat. Mengapa bisa demikian?

Komunikasi mengandung tiga hal. Pertama adalah ide, kedua adalah gambaran mental, dan yang ketiga adalah emosi. Saat orangtua berkata jangan bangun telat, maka ini adalah ide. Selanjutnya dalam pikiran akan muncul gambar orang yang bangun telat. Setelah itu muncul emosi. Kalau emosi yang muncul adalah ia merasa enak kalau tidur sampai siang, maka kebiasaan ini akan semakin kuat.

Stephen Covey dalam bukunya The Seven Habits of Highly Successful People mengatakan bahwa saat dalam setiap kesempatan, kita selalu dibombardir dengan begitu banyak stimulus. Dan dari setiap stimulus, akan selalu muncul respon. Banyak orang yang hanya menjalani hidup secara mekanis yaitu aksi ? reaksi. Ada stimulus (aksi), tanpa berpikir panjang, langsung memberikan respon (reaksi). Padahal sebenarnya antara stimulus dan respon ada waktu jeda yang dapat kita gunakan untuk menentukan respon yang paling sesuai.

Lalu pertanyaannya adalah, "Apa yang sebenarnya terjadi di masa jeda ini?"

Uraikan......

Untuk dapat benar-benar bisa mengendalikan pikiran kita harus menyadari bahwa kita dan pikiran kita adalah dua hal yang berbeda. Dengan kata lain, kita menggunakan pikiran namun pikiran bukanlah diri kita. Diri kita adalah sebuah kesadaran yang menggunakan pikiran sebagai alat untuk menghasilkan buah pikir. Kesadaran ini merupakan langkah awal untuk mengendalikan pikiran. Untuk mudahnya anda cukup mengingat tiga hukum pengendalian pikiran berikut:

Hukum pengendalian pikiran yang pertama berbunyi: Buat pikiran anda memikirkan apa yang anda ingin pikirkan.

Pikiran selama ini telah dengan sangat bebas memikirkan apapun yang pikiran inginkan. Dengan demikian selama ini pikiran yang mengendalikan diri anda. Sekarang, setelah menyadari hal ini, anda perlu membalik prosesnya, kenali bahwa pikiran hanyalah merupakan suatu aktivitas, yang dapat berjalan sesuai dengan keinginan anda. Untuk dapat mengendalikan pikiran, anda harus disiplin dalam menjalankan hukum pertama ini. Belajarlah untuk mengatur pikiran seperti anda menjalankan sebuah mesin. Anda dapat menyalakan atau mematikan menurut keinginan anda.

Hukum pengendalian pikiran yang kedua berbunyi: Buat pikiran anda berpikir saat anda menginginkannya berpikir dan berhenti berpikir saat anda menginginkannya berhenti.

Bagi kebanyakan orang pikiran mereka dapat melakukan apa saja, meskipun tanpa persetujuan mereka, sehingga pikiran yang menentukan apa yang akan ia pikirkan. Akibatnya, pikiran yang muncul sering kali tidak terkendali dan mengakibatkan pikiran yang kacau. Untuk mengatasi hal ini anda harus bisa menjadi tuan dari pikiran anda, bukan sebaliknya. Gunakan pikiran saat anda ingin menggunakannya dan tidak menggunakannya saat anda tidak ingin menggunakannya. Dengan kata lain, anda harus belajar untuk bisa membuat pikiran menjadi tenang saat anda menginginkannya tenang.

Hukum pengendalian pikiran yang ketiga berbunyi: Menjadi pengamat dari pikiran yang anda pikirkan.

Semakin ahli anda dalam memainkan peran sebagai pengamat dalam mengamati pikiran maka anda akan semakin mampu menguasai pikiran. Mainkan peran pengamat dalam setiap bentuk kegiatan mental yang anda lakukan. Jadikan hal ini sebagai sebuah kebiasaan. Bila anda mampu menjadikan peran pengamat sebuah kebiasaan, maka kebiasaan ini akan sangat membantu mengembangkan kemampuan persepsi anda. Selanjutnya anda akan mampu mengendalikan pikiran dan berpikir secara sadar.

Pada mulanya, keadaan pikiran orang pada umumnya relatif tidak terstruktur, obyektif, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman belajar baru. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini perlahan tapi pasti berubah menjadi semakin kaku, bias, dan sulit menerima persepsi, pembelajaran, atau respon yang tidak dapat diterima oleh struktur sebelumnya. Pada akhirnya, seluruh ruang lingkup kesadaran pikiran sadar didikte dan tunduk pada kerangka berpikir yang tadinya dibentuk sebagai landasan untuk mengembangkan kemampuan berpikir itu sendiri.

Pikiran sadar atau rasional sebenarnya merupakan pikiran yang paling tidak rasional. Mengapa demikian? Pikiran rasional, berdasarkan kesan yang diterimanya melalui perspektif yang terbatas, membentuk struktur-struktur yang kemudian menentukan apa yang akan diterima dan ditolaknya secara bebas. Mulai saat itu tidak peduli bagaimana dunia berjalan, pikiran rasional akan mengikuti aturan yang diciptakannya sendiri dan mencoba memaksa dunia mengikuti aturan itu. Celakanya lagi, kita menggunakan pikiran sadar untuk
berpikir, menganalisis, mensistesis, dan mengevaluasi.
Jum'at, 16 Mei 2008 14:45
Melihat Dari Dekat Sosok Sandra Angelia
Beri Komentar
Cetak Berita
Daftar Newsletter
Kirim Email ke Teman
Kirim Komentar Ke Fans
Kapanlagi.com - Cantik, lugas, fasih, tenang, pintar, dan seperti tanpa beban. Itulah sebagian dalam diri Sandra Angelia yang bisa dilihat masyarakat saat menjawab pertanyaan dari dewan juri Miss Indonesia 2008.

Berkat itu pula Sandra, begitu biasa disapa, akhirnya menggondol gelar yang tahun lalu dipegang Kamidia Radisti.

Sinar bahagia Sandra terpancar ketika mahkota disematkan di kepalanya.

"Saya akan tertibkan hukum sehingga masyarakat tahu bahwa dengan mematuhi aturan maka semua berjalan baik. Setelah itu baru pendidikan dengan membebaskan biaya terutama anak-anak."

Begitu kalimat yang meluncur dari mulut Sandra saat menjawab pertanyaan penentu kemenangan.

Lantas, bagaimana perasaan dirinya ketika tahu ditunjuk sebagai Miss Indonesia 2008?

"Saya senang dan saya akan mencoba menjadi Miss Indonesia lebih baik. Saya akan jadi teladan dan lebih baik lagi," urainya sambil terus mengumbar senyum.

Diakui kemenangan ini ia raih bukan tanpa dukungan. Kendati saat mendaftar ikut ajang tersebut Sandra tidak memberitahu orang tua tapi support dari mereka tetap mengalir hingga di malam penobatan.

"Orang tua saya datang dan masih banyak lagi yang mendukung saya termasuk teman-teman. Kemenangan ini saya persembahkan untuk semua. Semoga saya jadi kandidat yang baik," katanya lagi.

Seperti diketahui sebelumnya, Sandra baru saja lulus meraih gelar sarjana arsitek di Universitas Western Australia, di mana gelarnya bertentangan dengan jabatan yang sekarang disandang.

Adakah rasa penyesalan dengan mengikuti Miss Indonesia? "Nggak ada dan tak perlu disesali karena ini adalah anugerah dan kesempatan untuk berbuat pada sesama dan bisa berbuat sosial. Saya pikir malah ada sebagian di ilmu desain dari

kampus yang saya bisa terapkan di sini seperti pencanangan program pendidikan di mana masyarakat utamanya anak-anak banyak yang nggak mampu. Di sana saya akan dirikan panti. Selain itu dengan desain saya juga harus kreatif sehingga anak-anak bisa belajar atau merasa terhibur, juga terhadap aspek-aspek lain," terang Sandra panjang lebar.

Layaknya para gadis yang ingin mengekspresikan diri, Sandra pula pernah menjadi model. Tapi bukan model sungguhan melainkan sebagai model gaya rambut di sebuah salon temannya di Surabaya.

Mungkinkah arah menuju tahta Miss Indonesia sudah terlihat dari situ atau memang sudah jadi cita-cita?

"Ha, ha, ha,..Jadi model hanya iseng aja. Waduh cita-cita jadi apa ya? Pastinya saya mau menjadi sosok yang berdampak baik bagi masyarakat. Melakuan sesuatu yang baik atau beda yang bisa menjadi contoh, inspirasi dan motivator bagi orang-orang dan lingkungan saya," jelas dara yang baru mengikuti upacara kelulusan tapi belum mengambil hasil nilai dari kampusnya itu.

Ataukah ia malah tertarik dengan dunia jurnalistik, mengingat Sandra pernah magang di RCTI Surabaya sebagai pemburu berita?

"Memang kebetulan saya juga pernah magang di RCTI Surabaya. Saya ingin jadi presenter. Tapi masih belum tahu dan jelas walau saya pernah coba di news," lanjut anak pasangan Pdt. Yusak Hadisiswantoro dan Pdt. Asti Tanuseputra itu.

Kendati mahkota Miss Indonesia sudah bertengger di kepalanya namun sejumlah tugas siap menyambut Sandra.

Kini anak tengah dari tiga bersaudara ini tengah mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk menunjang kesertaan dirinya di Miss World di Ukraina.

Seperti ajang pemilihan bergensi lainnya di belahan dunia, ada tahap penilaian dimana peserta diwajibkan mengenakan swimsuit.

Padahal di tanah air sendiri hal itu masih tabu. Bagaimana dengan Sandra?

"Ngga masalah asalkan memang untuk penjurian jika ada dan saya yakin itu tidak untuk dipublikasikan, saya kira nggak apa-apa. Mungkin saya mengenakan pakaian dengan one piece. Tapi sebenarnya masih banyak yang harus saya lakukan, utamanya yang berkaitan dengan Indonesia seperti pariwisata, budaya alam sehingga bangsa lain tahu bangsa Indonesia dapat dijadikan contoh oleh bangsa dunia," tutur empunya gigi putih nan rata ini.

Lantas apa arti kemenangan bagi gadis berbobot 48 kilogram ini? Disinggung begini Sandra sempat berpikir sejenak.

"Ha...ha...ha, saya mikir lagi nih. Makna kemenangan adalah suatu puncak di mana saya nggak akan stop di situ sebab saya kan terus berjuang untuk dapatkan kemenangan-kemenangan selanjutnya," ucap Sandra optimis.

Ya, semoga impian Sandra menjadi nyata. (kpl/opa)

Nama: Sandra Angelia
Tempat/Tanggal Lahir: Surabaya/11 Mei 1986
Tinggi/Berat Badan: 165 cm/48 kg
Orang Tua: Yusak Hadisiswantoro dan Asti Tanuseputra
Saudara: Billy Z dan Gerry Jordan
Pendidikan:
- TK Pucang Petra 5 Surabaya
- SD Pucang Petra 5 Surabaya
- SMP Pucang Petra 5 Surabaya
- SMP Saint Hill Dust Australia
- SMU Saint Hill Dust Australia
- Universitas Western Australia


Rabu, 27 Agustus 2008

Senin, 01 November 2004 09:40
Ika Putri Nyanyikan Soundrack Film 'Virgin'
Kapanlagi.com - Ditilik dari kualitas suaranya Ika Putri tergolong penyanyi berkualitas cukup bagus, dibandingkan dengan penyanyi baru jebolan reality show yang marak di televisi. Tetapi selama ini kurang banyak produser musik yang memperhatikannya. Namun itu tidakmembuat Ika berhenti begitu saja.

Penyanyi asal Surabaya ini telah berhasil memenangkan juara II penyanyi solo di festival musik kelas dunia, Shanghai Asia Music Festival 2001.

Akan tetapi Ika tidak patah semangat. Lewat recording bentukan rangtuanya sendiri, akhirnya Ika merilis album perdana Ika Putri tahun 2001 silam. Kemudian awal 2004, Ika merilis album kedua bertitel Terlahir.

Tentu saja tidak. Suaranya rupanya memikat produser film untuk mengisi soundtrack film layar lebar yang akan berjudul Aku Perawan ciptaan Lilo XOTC, Ika mengisi soundtrack untuk film Virgin (Ketika Keperawanan Dipertanyakan).

Seperti yang di kutip dari Tembang.Com, Ika menyatakan bahwa dia kembali menghadirkan album Terlahir Repackage dengan dua lagu baru.

"Saya sebenarnya ditawari juga untuk main filmnya, tapi saya tidak mau karena tidak bisa akting. Saya ingin konsentrasi di nyanyi saja," ucap cewek kelahiran Surabaya 15 Maret 1986 ini sembari menjelaskan, dirinya termasuk orang yang menjunjung tinggi keperawan. (isb/erl)

Celebrity - Hotnews

Sabtu, 29 Maret 2008 12:31 wib

Akan Menikah, Angie "Virgin" Stres Berat

Finalia Kodrati - Okezone


Angie "Virgin" (Foto:Arie Yudhistira/Sindo)

JAKARTA - Pernikahan Angie "Virgin" sudah di depan mata. April esok, statusnya tak lagi lajang. Namun, menjelang hari H, Angie malah stres berat.

"Gue stres banget karena banyak yang harus dipersiapkan, sementara waktu gue tercurah buat pekerjaan. Stres, jadi agak emosi nih. Pekerjaan nggak bisa ditinggal karena sudah kontrak. Bahkan, 2 sampai 3 hari menjelang hari H gue masih syuting, nggak bisa cuti," keluh Angie usai Indonesian Movie Awards 2008, di Jakarta Convention Center, Jumat (28/3/2008) malam.

Apalagi, Angie mengusung konsep mandiri untuk pernikahannya. Semua keperluan diurus berdua sang calon suami, termasuk biaya pernikahan diambil dari kocek mereka.

"Kita merasa bertanggung jawab karena memang pada dasarnya kita sudah siap menjalani pernikahan. Kita ingin semua bisa dilakukan sendiri untuk membuktikan kepada orangtua, kita mampu bertanggung jawab dan menjalani hidup berumah tangga," jelas bintang film Virgin ini.(ang)
Laudya Chintya Bella
Daftar Mailing List
Kirim Email ke Teman
Kirim Komentar Ke Fans



Laudya Chintya Bella
Laudya Chintya Bella
Perempuan
Islam
Bandung, 24 Desember 1988


Biografi :

Laudya Chintya Bella lahir di Bandung, 24 Februari 1988. Laudya memulai karir sebagai model dan bintang iklan, sebelum akhirnya berkecimpung di dunia akting. Bella pernah terpilih sebagai finalis majalah KAWANKU tahun 2002, namun namanya mulai dikenal saat berperan sebagai Biyan di film VIRGIN.

Melalui film VIRGIN ini pulalah, Bella yang belajar akting dari Eka D. Sitorus, pengasuh Sakti Acting School Jakarta, terpilih sebagai salah satu nominasi artis utama perempuan terbaik Festival Film Indonesia (FFI). Bella juga dinobatkan sebagai Aktris Terpuji pada Festival Film Bandung (FFB) 2004.

Bella yang pernah membintangi film CINTA REMAJA, LENTERA MERAH dan BUKAN BINTANG BIASA. Dan lewat sinetron JURAGAN JENGKOL, Bella berhasil sebagai aktris paling top versi SCTV Awards 2006.

Untuk hubungan asmara, Bella tercatat pernah menjalin kasih dengan Rivaldo, Rafi Ahmad dan cucu dari Presiden Soeharto, Panji Trihatmodjo. Dan saat ini pemeran sinetron PACARKU SUPERSTAR ini tengah menjalin hubungan dengan pembalap Ananda Mikola.