Selasa, 30 September 2008

Kebaya Modern Versi Lenny Agustin

Kebaya Modern Versi Lenny Agustin
Sulha Handayani


(istimewa)

INILAH.COM, Jakarta - Kontroversi dalam teknik padu padan menjadi prolog desainer Lenny Agustin. Bagaimanakah presentasi busananya dapat merefleksikan dialog optimisme dan kepercayaan diri untuk menggarisbawahi identitas personalnya?

Kebaya semakin modern. Ini sebuah fenomena yang semakin menguak di kalangan industri fesyen. Pasalnya tidak lain untuk menginjeksi nilai jual terhadap elemen busana itu sendiri ataupun justru melindunginya dari kepunahan akibat minimnya kesadaran berbudaya.

Bahkan terasa absah saja memadukannya dengan gaya yang terinspirasi cara berpakaian anak muda Jepang. Semangat semacam itulah yang membawa Lenny Agustin dalam pergelarannya belum lama ini di Pacific Place.

Sebagian pihak mengaku belum terlalu mengenal deainer asal Surabaya ini. Lenny yang sempat mengenyam pendidikan di berbagai sekolah mode seperti Akademi Seni Rupa & Desain Indonesia ISWI, Bunka School of Desaign dan La Salle College ini memulai karir sebagai desainer sejak 2002.

Ia lalu bergabung dengan Asosiasi Pengusaha & Perancang Mode Indonesia (APPMI) pada 2004. Walau begitu, dia sempat menjajal kemampaun sebagai finalis di berbagai lomba rancang busana bertemakan etnik maupun baju pengantin.

Pada pergelaran kali ini Lenny menghadirkan sekitar 30 karya koleksi model busana terkini dengan aplikasi berbagai elemen tradisional. Pengamatan pada kecenderungan keinginan pasar terlihat sebagai salah satu ciri Lenny dalam presentasi busananya.

Pada bagian awal, terlihat dominasi potongan swinging dress ataupun perpaduan two pieces antara kebaya dan rok bervolume.

Kemudian untuk pemakaian bahan, berbagai kain tenun mulai dari ikat Lombok, sutera Makassar, Padang hingga kain tenun Sumba menjadi bahan eksplorasi desainer berpotongan rambut pendek itu. Kain batik seperti asal Pekalongan atau Yogyakarta turut pula menjadi komposisi sejumlah busananya.

Unsur dekoratif hadir dalam permainan aplikasi bordir, bunga, bola manik, hingga sepatu berpita yang memberikan kesan playful.

Pada bagian terakhir, aneka kebaya justru diterjemahkan dalam siluet gaun pengantin internasional bernuansa serba putih. Terobosan Lenny dengan keberanian membuat sebuah pergelaran patut mendapat aplaus.

Lenny mampu menjawab tantangan dengan mengedepankan ciri individualisme dalam berkarya. Dia ingin menyampaikan sebuah semangat berbeda dalam berbusana, bahkan terbilang pakemnya di luar jalur. Dia seperti ingin menghidupkan kembali kebaya Kartini, serta kebaya kutubaru dan encim dengan olahan baru dan penuh warna.

Kini banyak desainer Indonesia yang menekuni jalur etnik berlomba-lomba membungkus gaya tradisional dengan kemasan yang digambarkan sebagai modern. Tapi Lenny justru mengedepankan etnik klasik itu menjadi lebih modern. [L1]

Koleksi Tas Baru dari 3 Merek Ternama

Koleksi Tas Baru dari 3 Merek Ternama
Sulha Handayani

INILAH.COM, Jakarta - Perpaduan material mewah serta kualitas craftmanship menjadi andalan koleksi tas terbaru dari Yvest Saint Laurent, Muse Two, dan Y Mail.

Label kenamaan asal Prancis Yvest Saint Laurent kembali memperkenalkan koleksi akssoris musim tahun depan dalam desain terbaru.

Sebagai icon bag terbaru, Muse Two didesain dengan kemewahan permainan detail yang siap memanjakan para bag lovers. Pemanfaatan bahan-bahan terpilih seperti kulit memberikan sebuah kesan flawless chic.

Perpaduan bahan seperti canvas, suede, dan leather dalam bentuk patchwork, pun menambahkan kesan urban dalam kesempurnaan olah desain.

Terinspirasi dari the now famous, kesan koleksi tas Muse Two kali ini lebih menampilkan desain dalam bentuk santai yang mementingkan fungsi kenyamanan dalam setiap genggaman. Ini terekam lewat bentuk tali yang tak sekadar digenggam tapi juga bisa dilingkar pada baju.

Tas yang telah menarik minat tak hanya di kalangan fashionista di belahan Eropa maupun Amerika ini, telah memberikan sebuah kepastian akan nilai minimalis chic yang tersampaikan pada setiap unsur padu padan. Di samping itu, sisi unik dalam setiap individu bisa diutarakan dengan pilihan pemakaian tas secara tertutup ataupun terbuka.

Koleksi yang tak hanya hadir dalam barisan terdepan ini akan juga melengkapi kemewahan dalam setiap desain padu padan. Rasanya tas ini menjadi wajib dipilih oleh para pencinta mode.

Gaya dari Muse Two terdiri dari berbagai pilihan ukuran. Tak hanya Muse Two, Stefano Pilati selaku creative director Yves Saint Laurent pun berkreativitas dengan rangkaian tas bagi Anda pencinta seni Pop Art.

Dengan mengambil bentuk amplop sebagai basic desain, disertai detail goresan tangan yang menuliskan alamat beserta post stamp workshop YSL di avenue Goerge V, sukses memberikan satu identitas kuat akan makna glamor yang tak berlebihan. Hadir dalam warna hitam, silver, dan gold.

Sementara itu, Louis Vuitton juga tak mau ketinggalan memberikan inspirasi dari tas model amplop. Fashion kerap dipengaruhi dengan gaya arsitektur. Seperti clucth dari LV ini, bentuknya bak sebuah produk interior modern. Terlihat seperti maket sebuah sofa modern minimalis. Sandarannya terbuat dari beluduru dengan aksen elips dari logam dan dudukannya dari patent leather. Namun ketika digenggam terjawablah bahwa dia adalah sebuah tas genggam cantik. Dan apabila lipatannya dibuka, maka menjelma menjadi tas jinjing.

Karya tak kalah menariknya juga datang dari Hermes. Pada fashion show Yohji Yamamoto dengan koleksi musim gugur-dingin lalu di Paris, hadir koleksi tas baru yang disebut Yohji Bag. Tas ini dirancang oleh Yohji Yamamoto dan dibuat oleh Hermes Workshop.

Berdesain langsing terbuat dari Barenia calfskin dalam tiga ukuran. Tas hasil pertukaran persahabatan antarlabel besar Hermes dan Yohji itu tersedia hanya berdasarkan special order pada butik Hermes di Paris (Fauborg Saint Honore), Tokyo (Ginza), New York (Madison Ave and Wall Street) dan London (New Bond Street). [L1]

kecantikan.infogue.com

kecantikan.infogue.com - Menjadi model itu tak sekadar berpose dan berlenggak-lenggok. Seorang model juga dituntut punya disiplin tinggi dan bisa bertanggung jawab pada profesinya.

Menurut Okky Asokawati, peragawati senior dan pendiri OQ Modelling School, untuk menjejakkan kaki di dunia model, kita harus rajin ikut ajang lomba model yang tak jarang diselenggarakan oleh majalah-majalah remaja dan para penyelenggara acara.

Ini (ikut lomba) penting untuk mengasah keberanian kita tampil di depan umum dan menjadikan kita lebih percaya diri, kata Okky.

Kalau kita menang dalam lomba juga bisa memberi nilai tambah dalam memasuki dunia model. Setidaknya semakin banyak orang yang tahu keberadaan kita.

Ikuti juga casting dan audisi model yang digelar untuk memperbaiki penampilan, cara berbicara, dan meyakinkan orang lain, tambah Okky.

Hal lain yang perlu diingat bila kita mengikuti lomba-lomba model, menurut Keke Harun, adalah pihak penyelenggaranya serta siapa yang menjadi jurinya.

Ini penting. Dengan begitu, langkah kita ke depan akan lebih jelas mau ke mana. Kita enggak cuma berhenti di ajang lomba itu saja, kata Keke, pendiri agensi model Look Models Inc.

Keunikan

Selain rajin ikut lomba, Okky dan Keke juga menyarankan agar kita mengikuti sekolah modeling. Sebab, melalui sekolah modeling, talenta alami yang kita miliki bisa diasah agar maksimal.

Gabung di sekolah model itu perlu agar kita bisa tune-in sama profesi model. Kalau kepala kita enggak diisi dengan tambahan ilmu dan pengetahuan dunia modeling, bakat yang ada bisa sia-sia, tutur Keke.

Okky dan Keke juga menganjurkan kita bergabung di agensi model. Menurut Okky, dengan bergabung di agensi, karier seseorang lebih terarah. Di sini, kekuatan mental kita juga diasah agar bisa beradaptasi dengan kompetisi dunia model yang keras.

Memiliki keunikan atau perbedaan dengan model yang lain akan menjadi kekuatan tersendiri bagi seorang model. Misalnya, kulit kita gelap, sementara model lain berkulit putih, atau rambut kalian pendek, sedangkan model lain berambut panjang. Jangan takut, (keunikan) ini justru akan jadi kelebihan kita, kata Okky.

Upaya-upaya tersebut, selanjutnya, tinggal dikembangkan oleh tiap-tiap individu. Misalnya, bagaimana kita kemudian mengembangkan dan membangun jejaring dengan para praktisi di dunia model seperti fotografer dan desainer, serta bagaimana kita membawa diri dalam pergaulan.

Jangan lupa, sikap yang baik tetap harus dimiliki setiap model. Jangan tinggi hati karena sikap ini tak akan memberi manfaat apa pun, kata Keke.

Hal senada diungkapkan Okky. Katanya, fisik yang prima pun tidak menjadi jaminan. Memang kelebihan fisik bisa membuat model itu terkenal, tapi kalau enggak didukung wawasan dan pengetahuan luas serta sikap yang baik, karier seorang model enggak akan bertahan lama, tandasnya. (DOE)

Kiat Sukses Menjadi Model Profesional



Kiat Sukses Menjadi Model Profesional
Ratih Sanggarwaty
Harga : Rp 70.000,- *
Ukuran : 17 x 24 cm
Tebal : 129 halaman
Terbit : Juli 2003
Soft Cover
Pesan Sekarang

*) harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Ratih Sanggarwaty

Sekitar tahun 90`an, nama ratih Sanggarwaty berkibar sebagai top model papan atas negeri ini. Pada tahun-tahun tersebut, foto-fotonya yang menghiasi berbagai media dapat dinikmati hampir setiap hari. Ratih kemudian melangkahkan kaki lebih jauh lagi dengan model internasional di Eropa dan Amerika. Sebagai orang yang pernah berjuang dan meraih sukses dibidang modeling dalam dan luar negeri, Ratih ingin membagi pengalamannya kepada para model yang sekarang tengah berjuang meniti karier.

Semua pengalaman dan pengetahuannya tentang hal-hal yang perlu diketahui agar dapat menjadi model profesional dituangkan dalam buku ini.

Menjadi model terkenal yang hidup dalam dunia glamor dan penuh kilatan blitz adalah dambaan banyak gadis remaja. Akan tetapi, tak banyak yang mengetahui bahwa di balik gemerlapan dunia model, terdapat hidup yang penuh kerja keras, persaingan, dan liku-liku yang tidak setiap orang tahan menjalaninya. Hanya mereka yang mempunyai motivasi kuat, tahan banting dan menganggap dunia model adalah sebuah karier yang harus dilakoni dengan profesional yang akan bertahan.

Buku ini berisi kiat-kiat bagaimana menjadi model yang baik profesional dari seorang Top Model Indonesia, Ratih Sanggarwaty. Semua kiat dan petunjuk dijabarkan dengan sangat jelas dan detil berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun sebagai model dalam dan luar negeri. Mereka yang ingin terjun menjadi model, perlu membekali diri dengan buku ini. Selain itu, para model profesional pun perlu menggali informasi lebih dalam melalui buku ini agar dapat meningkatkan jenjang karier lebih tinggi.

Para pengajar sekolah modeling, pemilik agency, pengarah gaya, perancang busana, dan mereka yang berkaitan erat dengan dunia mode juga dapat memanfaatkan isi buku ini agar dapat lebih memahami seluk-beluk dunia model.
ISBN : 979-22-0438-5; 21003039

Sabtu, 13 September 2008

Launch your career with a New Faces® model

Launch your career with a New Faces® model or acting portfolio. Our models and actors receive job offers and casting calls directly from the hottest casting agents in film and fashion. As a result, our models and actors from this site have received modeling jobs, modeling contracts, and acting jobs from every major film studio, TV network, magazine, top modeling and talent agencies and top casting studios.


SIGN UP FOR FREE TODAY


Our models and talent have booked and completed the jobs for the following companies (and more!):




SIGN UP FOR FREE TODAY and start booking
jobs for these companies and more!



...and some of the agencies we work with...




SIGN UP FOR FREE TODAY and start booking
jobs for these companies and more!

Saat Milan menggelar Fashion Week


Saat Milan menggelar Fashion Week, kebijakan untuk menentang model yang super kurus mulai terlihat.

Sebelumnya pemerintah kota Milan memang sudah memutuskan untuk melarang para model yang sering disebut dengan ‘Size Nol’ atau Extra Extra Small. Wartawan BBC di Milan, Maddy Savage, yang meliput Milan Fashion Show melaporkan bahwa isu model yang super kurus hangat membayang-bayangi.

Dan yang pertama kali melenggang di panggung mode adalah seorang model berukuran 14 atau sekitar 3 kali lebih besar dari ukuran model yang biasanya. Model yang dianggap montok itu mengenakan pakaian yang dirancang oleh Elena Miro, dan dia mendapat sambutan meriah dari para pengunjung.

Karya Elena Miro, yang biasanya untuk ukuran relatif besar, bukan pertama kalinya ditampilkan di Milan Fashion Week. Namun kali ini rancangan Elena Miro dipilih sebagai pembuka, sejalan dengan keinginan pemerintah Italia untuk menyebar pesan bahwa fashion tidak selalu harus sejalan dengan kurus seperti tiang.

Hadiah Coklat

Salah seorang model yang tampil mengenakan rancangan Elena Miro adalah Nina, dari kawasan Peak Distrik, Inggris Tengah. Dia tidak pernah membayangkan bahwa model dengan tubuh yang relatif lebih besar seperti dia bisa melenggang lagi di catwalk.

“Saya pikir tidak akan ada orang dengan tubuh lebih besar di sini, tapi ternyata saya melakukannya dengan baik,” tuturnya. Nina menegaskan ukuran yang besar biasanya lebih realistis dan bukan dengan ukuran kecil yang hanya bisa dikenakan oleh para model di panggung mode.

Selain para model yang relatif montok, tas kenang-kenangan dari Milan Fashion Show juga berisi coklat. Ini jelas berbeda dengan New York Fashion Show yang masih memberikan pil langsing di dalam tas kenang-kenangannya. Italia memang ingin berada di depan dalam mempimpin model yang langsing tapi sehat.

Belum Ada Surat

Salah seorang model, Julie, yang tampil di Milan mengakui bahwa beberapa temannya terlalu kurus.

“Beberapa saya kira sakit. Itu bisa dilihat dari muka mereka yang pucat dan kalau mereka membungkuk maka tulang mereka kelihatan,” tambahnya.

Model lainnya, Milena, juga sependapat kalau sejumlah model memang terlalu kurus.

“Saya ke salah satu casting kemarin dan melihat mereka amat kurus. Saya sedih,” kata Milena.

Sebenarnya di Milan tidak ada pegangan yang pasti, seperti Spanyol yang menetapkan bahwa BMI model harus di atas 18. Sedangkan Italia menerapkan persyaratan semua model harus mendapat surat dari dokter yang menyatakan model bersangkutan dalam keadaan sehat.

Bagaimanapun tak semua model yang tampil di Milan Fashion Week mempunyai surat tersebut. Seorang model yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada BBC bahwa dia tidak mempunyai surat seperti itu dan dia yakin tak satupun model yang sudah diperiksa dokter.

Salah seorang model, Milandri, secara terus terang mengatakan bahwa beberapa temannya yang tampil di Milan Fashion Week masih menderita anorexia.

“Saya kira hal itu harus ditangani oleh Dewan Fashion Nasional,” tuturnya singkat sebelum pergi menjauh.

Model lainnya, yang mengaku sehat, mengatakan dia memang tidak pernah sarapan dan hanya makan salad 1 atau 2 kali sehari. Dia menegaskan tidak pernah menderita anorexia dan tidak pernah sampai muntah kalau mengkonsumsi makanan.

“Tapi ada seorang model yang selalu muntah setiap kali dia makan,” kata model tersebut.

Pemerintah Italia berharap pada akhirnya industri mode akan bisa mengatur dirinya sendiri tanpa harus didukung oleh Undang-undang. Menurut Menteri Pemuda dan Sport Italia, Shovanna Milandri, ketika menyaksikan Milan Fashion Show, pemerintah tidak perlu campur tangan terlalu jauh.

“Saya yakin upaya saat ini sudah tepat dalam mendekati masalah, jadi tanpa campur tangan atas kreatifitas di dunia mode. Dan di sisi lain, dunia bisnis mode Italia itu didasarkan pada akal sehat dan bertanggung-jawab,” tuturnya.

Agen modeling dan para perancang mode mengatakan mereka mendukung perubahan untuk mencegah para model yang super kurus tampil di depan publik. Namun mereka mengakui tidak mudah untuk langsung menerapkannya karena sering sekali mereka terikat waktu dan sampai saat ini kecenderungan adalah merancang pakaian untuk para model yang super kurus.

Mungkin jalan masih jauh dan bisa jadi dunia mode tidak akan bisa menerima model yang montok sebagai gambar ideal, namun langkah sudah dilanjutkan. Dan para pegiat yakin bahwa seseorang bisa saja menjaga kelangsingan tubuhnya dan pada saat bersamaan tetap menjaga kesehatan.

Dunia Tanpa Supermodel


What would the world be without supermodels?

It’s gonna be juuuuust fiiiiiiine…!

Memangnya apa sih peran signifikan para supermodel dalam peradaban ini? Oh ya, tentu, mereka adalah muda-mudi yang paling enak dilihat. Kehadiran mereka adalah jamuan visual bagi siapa pun yang seruangan dengannya. Mereka bahkan bisa membuat produk jelek kelihatan bagus. Bahkan sebagian orang mau membeli pakaian yang tidak akan pernah dikenakannya hanya karena matanya dimanjakan oleh kecantikan dan kegantengan mereka.

But seriously, apakah mereka memiliki peran signifikan di dunia ini?

Kerja mereka hanya melenggak-lenggok di depan kamera, sementara sang fotografer atau kameramen menjalankan tugasnya. Dengan pertolongan angle yang bagus dan make up yang sesuai, siapa pun akan terlihat bagus di depan kamera. Sounds easy. Or maybe not. Tapi saya dibuat terpingkal-pingkal ketika seorang supermodel mengatakan bahwa dirinya merasa bangga dengan karirnya karena ia telah bekerja keras untuk hal itu.

Bekerja keras untuk apa? Membantu produsen menjual dagangannya? Tentu tidak ada salahnya menggunakan iklan sebagai sarana dagang. Yang jadi masalah adalah isi dari iklan itu sendiri yang sama sekali tidak menyentuh esensi dari produk. Akhirnya, yang terjadi adalah pembodohan dan pembodohan. Siapa yang berada di garis depan pembodohan tersebut? Models!

Mari nyalakan TV barang sejenak. Seorang pria ganteng, macho, berperut six pack, menjalankan aktivitas sehari-harinya yang selalu identik dengan kejantanan, kemudian di akhir cerita barulah jelas bahwa yang baru saja kita saksikan adalah iklan rokok.

Mari membuka-buka lembaran majalah barang sebentar. Seorang perempuan seksi mengenakan celana panjang jeans dan kemeja, juga dari jeans keluaran merk tertentu. Dengan sengaja, semua kancing kemejanya dibuka dan ia tidak mengenakan apa-apa di baliknya. Dalam iklan tersebut, ia tengah memeluk seorang model lelaki yang tidak mengenakan baju sama sekali dan memamerkan hasil fitness-nya selama berbulan-bulan dan hanya mengenakan celana panjang jeans. Iklan jeans? Who cares?

Kalau kita menjadi paparazzi dan membuntuti para model tersebut barang beberapa hari saja, kita akan semakin yakin bahwa dunia tidak akan pernah menangis karena kehilangan seorang model. Kebanyakan di antara mereka menjalani hidup yang tidak ada maknanya. Meaningless lives. Mereka bekerja di siang hari, dijamu bagai raja dan ratu oleh para pemilik studio, mendapat banyak uang hanya dengan bergaya di depan kamera, menipu masyarakat dengan membuat mereka lupa akan esensi produk yang sedang diiklankannya, lalu ketika malam tiba, mereka bilang mereka butuh refreshing. Klub-klub malam menjadi pilihan yang amat logis. Musik yang memekakkan telinga, beat-beat yang berulang jutaan kali, tapi siapa yang peduli? Mereka hanya butuh bergoyang. Mereka hanya butuh sedikit alkohol.

Mereka perlu bantuan untuk melupakan fakta bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak pernah memiliki arti signifikan pada dunia. Keberadaan mereka memang membuat hingar-bingar, tapi hal itu sama sekali tidak berarti. Hanya histeria seperti para gadis yang tiba-tiba pingsan setelah memeluk personel boy band pujaannya. Mereka tahu, orang-orang yang memujanya adalah orang-orang yang sama sekali tidak berharga. Mereka menghabiskan hidupnya untuk melayani orang-orang yang tidak pernah memaknai hidupnya. Di akhir cerita, sang supermodel pun tidak lagi mampu memaknai dirinya sendiri. Mereka hanyalah sebuah ikon dari kehidupan jetset yang semakin meriah ketika malam semakin larut. Mereka mampu tertawa riang kapan pun pengarah gaya atau sutradara memberi perintah, tapi lama kelamaan mereka tidak lagi mampu merasakan bahagia. That’s why they invented nightclubs : untuk orang-orang yang sulit merasakan bahagia.

Sementara usia terus bertambah (atau berkurang?), apakah mereka akan terus dipuja? Dunia adalah pengkhianat, dan mereka adalah orang-orang yang menyodorkan punggungnya begitu saja kepada pisau yang sedang menerjang. Mereka membiarkan diri mereka sendiri dianiaya oleh penipuan global. Akan tetapi, seiring bertambahnya pengalaman, mata pun tidak akan selamanya tertutup. Suatu hari, mereka akan dipaksa menyadari keberadaannya yang tidak signifikan.


CAntik bertiga

SARAH PALIN MODEL ALASKA CALON WAPRES

Want to see Sarah Palin Nude Pictures / Photos? Sarah Palin is the Hottest Politician ever, and this’s Sarah Palin Nude Photo Gallery, the complete collection of Sarah Palin Pictures and Photos.

Currently Sarah Palin is the only one of the most remarkable woman live on the world. How many woman on the world make it to Governor? And Sarah Palin have made it be a Governor of Alaska, one of the most popular country on the world.

So without much talk, here is the gallery of Sarah Palin Pics

Sarah Palin Hot in Red

Sarah Palin Hot in Red

If Sarah Palin make it to the Vice President then she would definitely my favorite nude vice president ever. I know all of you like to see sarah palin nude (naked) pictures, well what can i say :) Sarah palin photos is one of the best photo we’ve ever seen from the executive politician. We have also more photo of Sarah palin photo here. You can just browse our archive to see Sarah palin pics.

Go Sarah Palin! We would love to see you as the new vice president. Please take more photos later, not just on vogue magazine, but playboy perhaps? or on maxim? on penthouse? or on any adult men’s magazine. Please because we want to have a naked vice president leading the country lol.

Go be the first nude vice president ever. Be a nasty politician, and spread more of the sarah palin naked pictures. we will vote you for 10 years :D

Anyway, here are more pictures / photos of Sarah Palin. I know you want to see her on more images. so here they are. I know you love to see Sarah Palin Nude Photos, and you are expecting Sarah Palin Naked Photos, Me My self like to see Sarah Palin Nude. but.. well, just see your self

Previously we have released Sarah Palin Vogue Magazine Pictures / Photos, and we have also released the Sarah Palin Acceptance Speech Video. Just take a visit on them.


MODEL JADI CALON WAPRES 2

Click any picture to see the full gallery:
Sarah Palin Picture Presumptive Republican presidential nominee John McCain and Alaska Gov. Sarah Palin stand onstage at a campaign rally August, 29, 2008, in Dayton, Ohio. McCain announced the governor as his vice presidential running mate at the rally. (Photo by J.D. Pooley/Getty Images North America)

Presumptive Republican presidential nominee John McCain and Alaska Gov. Sarah Palin stand onstage at a campaign rally August, 29, 2008, in Dayton, Ohio. McCain announced the governor as his vice presidential running mate at the rally. U.S. Senator and Republican presidential candidate John McCain (R-AZ) greets the crowd before introducing new vice presidential candidate Alaska Governor Sarah Palin August 29, 2008 in Dayton, Ohio. McCain made the Palin announcement one day after Democratic presidential candidate Barack Obama accepted the Democratic presidential nomination in Denver. Presumptive Republican presidential nominee John McCain and Alaska Gov.  Sarah Palin attend a rally at the Ervin J. Nutter Center August, 29, 2008, in Dayton, Ohio. McCain announced the governor as his vice presidential running mate at the rally. U.S. Senator and Republican presidential candidate John McCain's new vice presidential candidate Alaska Governor Sarah Palin greets the crowd August 29, 2008 in Dayton, Ohio. McCain made the Palin announcement one day after Democratic presidential candidate Barack Obama accepted the Democratic presidential nomination in Denver.
Beauty and the Beast
STUDIA Edisi 357/Tahun ke-8 (3 September 2007)

Beauty and the beast, kali ini bukan untuk membahas lagu atau film dari negeri Barat sono yang sudah kondang gulindang. Tapi kali ini kita akan membahas kecantikan versus keburukan. Why? Supaya kita bisa membedakan mana cantik betulan dan mana yang palsu atau beast yang dibungkus sedemikian rupa sehingga kehilangan bentuk aslinya dan terlihat cantik semu.

Beauty, perempuan mana yang nggak mau disebut beautiful? Pasti deh hidungmu bakal kembang kempis kalo ada yang bilang how beautiful you are. Apalagi kalo bodimu menunjang dengan tubuh yang semampai (bukan semester tak sampai, lho), langsing, putih dan rambut lurus indah terurai. Walah...persis iklan-iklan di televisi. Kamu pun jadi percaya seratus persen bila ada yang memuji bahwa kamu terlihat cantik dengan modal sedemikian rupa. Sudah nggak keingat lagi kalo itu semua cuma rayuan gombal yang basi dan pasti ada maunya.

Sedangkan bagi kamu yang nggak punya ciri-ciri di atas, pasti cuma manyun karena merasa diri nggak cantik. Udah tubuh kalo nggak kelewat kurus pastilah kelewat gemuk, kulit coklat kusam plus rambut yang keriting. Duh, seakan-akan kelahiranmu di dunia menjadi sebuah kutukan dengan penampilan seperti ini. Kamu merasa menjadi perempuan paling merana sedunia karena tak ada sedikit pun kriteria cantik yang bisa dibanggakan. Tapi apa iya sih, definisi cantik cuma yang kayak gini aja?

Cantik, bagaimanakah?
Beauty is in the eye of the beholder. Kecantikan itu tergantung siapa yang melihat dan menilai. Di jaman Kaisar Romawi dulu, perempuan cantik adalah yang bertubuh gendut dan subur. Kalo nggak percaya, coba lihat buku komik koleksimu. Yang jadi primadona kebanyakan perempuan bertubuh subur dan bukannya si kurus kering. Perempuan kurus dianggap kurang gizi dan tidak menarik.

Seiring perkembangan waktu, kriteria cantik menjadi berubah. Karena manusia terutama perempuan mempunyai kecenderungan mudah menjadi gemuk daripada kurus, maka ada pihak-pihak tertentu melihat peluang ini. Diciptakanlah stereotip perempuan cantik itu dengan tubuh yang langsing cenderung kurus. Model-model iklan dan peragawati adalah ikon untuk mengopinikan bagaimana menjadi perempuan cantik. Berlomba-lombalah perempuan seluruh dunia meniru ikon itu. Obat pencahar dengan berbagai merek laris manis diserbu perempuan supaya dirinya bisa menjadi langsing dan kurus.

Barbie adalah gambaran sempurna tentang sosok perempuan ideal dalam bentuk boneka. Tubuh ramping, bagian pinggul bak gitar Spanyol, hidung mancung, mata biru, bibir tipis, kulit putih dan rambut pirang. Perempuan seluruh dunia pun berlomba-lomba meniru sosok ini tak peduli dengan cara apa pun. Jadilah laris manis obat pelurus rambut, pemutih kulit, pelangsing tubuh hingga dokter bedah untuk kecantikan.

Perempuan gendut dengan kulit coklat atau hitam dicitrakan sebagai perempuan jelek di banyak film-film produksi dalam dan luar negeri. Diopinikan dengan gencar agar para perempuan merasa malu menjadi gendut dan berkulit yang tidak putih. Jadilah para perempuan bukan lagi sibuk mengurusi akhlak, upgrade pemikiran, dan iman tapi malah pusing mikirin berat badan, kosmetik terbaru apa yang lagi in, atau baju model apa yang lagi musim. Bagi yang berduit operasi plastik memancungkan hidung, sedot lemak, menghilangkan kerut wajah hingga (maaf) payudara pun dipermak di sana sini. Tujuannya, tampil cantik secara fisik.

Padahal, kecantikan fisik sama sekali nggak berbanding lurus dengan kecantikan akhlak dan sikap. Seperti inikah gambaran cantik yang kita inginkan?

Siapakah si cantik (beauty)?
Si cantik atau the beauty adalah seseorang yang padanya terpancar kecantikan alami dan sejati. Bukan cantik yang pura-pura dengan memakai topeng kosmetik atau pun kesemuan yang pasti akan luntur.

Si cantik ini adalah yang mempunyai beauty luar dalam dengan bukti akhlak yang baik, otak yang cerdas dan paling utama adalah iman yang mantap. Kamu bakal bisa merasakan seseorang itu cantik ketika kamu merasa damai di dekatnya. Kamu nggak bakal terlukai karena pedasnya perkataan. Sebaliknya, kamu akan merasa selalu bisa introspeksi bila berinteraksi dengannya.

Kulit si cantik selalu terlindung di balik kain kerudung dan jilbabnya. Hanya laki-laki yang bertanggung jawab saja yang mampu menyibak pesona kecantikan alami di baliknya. Bukan tropi kuningan, segepok rupiah atau pun secarik kertas penghargaan. Tapi nilai kecantikan perempuan ini adalah dunia-akhirat. Tak ada harta dunia yang mampu membelinya.

Biar kata secara fisik tidak cantik menurut pendapat orang, perempuan jenis ini tak pernah ambil pusing. Kurus atau pun gendut bukan masalah besar lagi asalkan pola hidup sehat telah dijalankan. Karena tak dipungkiri ada perempuan yang membawa gen keluarga yang memang bertubuh gendut meski pola makannya sedikit. Begitu sebaliknya, ada perempuan yang sulit gemuk meski sudah berusaha makan banyak.

Kulit tak harus putih asal selalu ditutup dengan sempurna sesuai perintah Allah. Hidung pesek, bibir yang tak setipis bibirnya Cindy Crawford, dan dagu yang sederhana tidak seseksi dagu Nadine Candrawinata, itu semua nggak masalah sama sekali. Bahkan Maha Sempurna Allah Yang Maha Tahu proporsi ideal wajah perempuan. Meski pesek tapi masih terlihat manis apalagi dengan ghodul bashor-nya (menundukkan pandangan) mata karena takwa. Bibir meski tak tipis tapi selalu basah dengan dzikrullah dan kalimat yang baik menjadikannya terlihat indah.

Sungguh, kecantikan alami akan terpancar dari perempuan semacam ini. Bila ada senyum terukir, bukan demi gelar acara beauty pageant. Tapi semata-mata keramahan tulus yang hadir bernilai sedekah dan menuai pahala. Pancaran matanya bening bukan genit. Ayunan langkahnya ringan ke majelis-majelis ilmu dan dakwah. Cantik jenis ini tak akan pernah lekang dimakan usia dan zaman. Jadi meskipun satu ketika nanti masa muda pergi dan digantikan oleh masa tua, perempuan ini akan tetap terlihat cantik di mata siapa pun yang memandang. Yang begini ini nih yang pantas disebut inner beauty sejati.

Siapakah si jelek (beast)?
Si jelek atau the beast adalah mereka yang mempunyai kecantikan semu dan penuh kepura-puraan. Kecantikan yang terpancar darinya cuma sebatas permukaan dan penuh dengan polesan di sana-sini. Semua yang ada di dirinya serba palsu, ya senyumnya, ya ketulusannya, dan lain-lain deh. Mereka ini ibarat manekin yang bisa berjalan. Tahu kan apa itu manekin? Boneka cantik yang biasa dipajang di toko-toko baju, diam tak bergerak, tak punya otak. Namanya juga benda mati.

Kecantikan jenis ini sangat suka dengan kilatan kamera dan rekaman video. Setiap inci senyumnya ada yang nge-shoot. Tanpa itu semua nggak bakal dia mau senyum atau pun berbuat baik pada sesama. Demi sekadar mendapat pengakuan cantik, cewek-cewek seperti ini merasa perlu mengikuti berbagai jenis beauty pageant untuk mendapat pengakuan dari para juri. Kasihan banget kan, hanya sekadar untuk mendapat predikat putri tercantik, para cewek ini kudu obral harga diri. Aurat diumbar kemana-mana, rasa malu sudah tergadaikan karena gepokan rupiah dan iming-iming ketenaran nama.

Jadi kamu jangan terkecoh dengan kecantikan jenis yang ini. Selain nggak riil, kecantikan ini juga nggak bakal tahan lama. Berapa sih usia seseorang mampu bertahan dengan kulit mulus dan kencang? Beberapa tahun ke depan, kulit luar yang selalu dibangga-banggakan itu akan kendor dan keriput. Biar kata krim awet muda merek apa pun yang dipakai, nggak pernah ada krim yang mampu melawan kodrat alam atau sunatullah. Menjadi tua adalah satu kepastian yang tak mungkin ditolak siapa pun juga, kecuali kematian.

Kalo udah ngomongin kematian, yang namanya kulit semulus apa pun ia hanyalah onggokan benda mati yang segera menjadi santapan cacing tanah. Secantik dan semolek apa pun seorang perempuan, semulus dan sehalus apa pun kulitnya, itu semua tak ada gunanya bila ajal telah menjemput. Bahkan di akhirat kelak, kulit cantik yang kerjaannya umbar aurat ini akan menjadi kulit terjelek yang pernah ada. Kulit itu akan dibakar di api neraka karena suka dipamerkan kepada laki-laki yang tak berhak untuk menikmatinya. Hiii…

Siapa di balik beauty and the beast?
Sesuatu di balik beauty sudah jelas dong. Islam sebagai ideologi alias the way of life menciptakan perempuan-perempuan cantik luar-dalam. Islam mampu menghasilkan perempuan berkualitas dalam posisinya sebagai manusia sesungguhnya, bukan boneka pun bukan makhluk jadi-jadian.

Maksudnya jadi-jadian adalah sosok yang tak mengenal dirinya sendiri dan bahkan merasa asing dengan kepribadiannya sendiri. Itu semua bisa terjadi karena tak pernah ada keraguan lagi bahwa Islam berasal dari Yang Maha Menciptakan dan Mengetahui kapasitas manusia dalam kedudukannya sebagai hamba. Seluruh aturan hidup yang diberikannya untuk manusia termasuk hamba berjenis perempuan semuanya pas dan klop dengan kebutuhan perempuan sendiri. Sebagai misal perintah menutup aurat ternyata selaras dengan kebutuhan perempuan untuk melindungi kulit lembutya dari sengatan matahari. Tak perlu lagi berbagai jenis krim tabir surya dibeli yang itu semua ujung-ujungnya adalah menguntungkan pengusaha kapitalis. Tapi ingat, ketika kamu menutup aurat bukan karena supaya kulit menjadi sehat loh. Tapi itu semua dijalankan sebagai bukti kepatuhan kita pada Allah Swt. Setuju kan?

Sedangkan sesuatu di balik the beast adalah semua ideologi yang tidak sesuai dengan fitrah kemanusiaan, tidak memuaskan akal dan pastinya menggelisahkan jiwa. Ini semua dipenuhi oleh dua ideologi besar dunia yaiti kapitalisme dan sosialisme. Karena sosialisme telah ambruk sebelum genap satu abad usianya, maka untuk sementara topik ini kita lewati dulu. Fokus kita tujukan pada kapitalisme yang saat ini seakan-akan telah menguasi dunia dengan akidah sekulerisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan.

Kapitalisme inilah biang kerok semua kerusakan di bumi termasuk hadirnya perempuan-perempuan sebagai the beast alias korban keserakahan para borjuis capital. Ideologi inilah yang menyulap perempuan lugu menjadi boneka-boneka manekin yang diberinya pakaian tapi telanjang. Tubuh perempuan yang seharusnya dilindungi malah diumbar auratnya kemana-mana demi menangguk untung materi. Wajah perempuan juga tak ubahnya badut dan topeng karena tebalnya lapisan kosmetik membelit kulit. Dari ujung rambut yang penuh semprotan hair spray hingga ujung kaki yang penuh coretan kuteks, menjadikan perempuan tak beda dengan seonggok benda mati.

Kejamnya perlakuan kapitalisme terhadap perempuan sepeti gambaran di atas, tidakkah menggugah hati nurani dan akal kita untuk berontak? Cuma mayat hidup saja yang rela dirinya dan ketinggian martabatnya sebagai manusia diinjak-injak sedemikian rupa. So, bila sudah tahu dampak buruk kapitalisme terhadap kehidupan, ayo kita sama-sama campakkan ideologi ini ke tong sampah peradaban. Kita ganti ideologi Kapitalisme ini dengan Islam. Yup, Islam saja jawabannya. Kesimpulannya nih, ayo kita perjuangkan Islam sebagai ideologi yang akan mengganyang dan mengubur kapitalisme yang sudah sekarat ini. Ayo berjuang bersama! [ria: riafariana@yahoo.com]

Mengapa Wanita Senang Pamer Bagian Tubuhnya?
Oleh ENGKING MUDYANA


MELIHAT gelagat kehidupan masa kini, kadang-kadang telontar pertanyaan, mengapa
banyak orang, terutama perempuan (muda) yang senang memperlihatkan keindahan
bagian tubuhnya? Padahal bagian-bagian tersebut biasanya ditutupi pakaian atau
disembunyikan.

Di lain pihak, banyak orang, terutama pria (tua maupun muda) yang senang bahkan
menikmati, tatkala melihat bagian tubuh lawan jenisnya yang terpamerkan.

Gejala memperlihatkan atau memamerkan kemolekan fisik tersebut tidak sukar
untuk dijumpai. Berbagai media sering menyajikannya. Majalah, tabloid, koran,
kalender, TV, iklan, dan sebagainya banyak memajangkannya.

Di kota-kota tertentu ada pertunjukan tari setengah telanjang, bahkan bugil
sama sekali (striptease) baik untuk pria maupun wanita. Di bidang seni, gejala
ini tercermin juga, misalnya dalam lukisan, fotografi, patung, dan lain-lain,
yang mengandung unsur pesona kecantikan badaniah yang bisa membangkitkan birahi.

Di pantai-pantai, seperti di Waikiki (Hawai), Bondi (Australia), Pataya
(Thailand), Kuta (Bali), Sardinia, Karibia dan banyak lagi, fenomena eksposisi
ini lebih banyak lagi.

Di pelbagai kota dunia, kita bisa menemukan pajangan seperti itu, misalnya
London ada Soho, di Amsterdam ada Red Light, di Kalifornia ada Las Vegas, di
New York ada Peepy Shop, dan termasuk di Moskow, Shanghai bahkan di kota-kota
Timur Tengah pun ada. Masyarakat sekarang bisa menjumpai dengan kasat mata
fenomena pameran kemulusan ini, di mall, pasar, kantor, jalanan, restoran.
Stasiun, termasuk di kampus, dan lain-lain. Tidak pantas untuk disebut mana
bagian-bagian tubuh yang sering mereka ekspos, akan tetapi boleh dikata dari
bagian atas, bagian tengah sampai bawah, bagian belakang, dan tentu bagian
depan.

Terusik oleh pertanyaan di atas, penulis mencoba menyebarkan angket kepada
sejumlah mahasiswa di sebuah PTS di Bandung, secara anonim. Usia mereka antara
18-22 tahun. Angket itu menanyakan pendapat mereka (responden) tentang
sebab-sebab yang mungkin, menurut opini mereka, mengapa perempuan mau
memamerkan keindahan bagian-bagian tubuhnya.

Jawaban mereka tersebut, dan bisa digolongkan menjadi sembilan katagori; dan
bisa dilihat peringkat persentasenya, ditemukan lima katagori jawaban terbesar.

1. Bangga / senang dilihat / diperhatikan orang lain. 2. Tuntutan profesi
(model, peragawati, dsb). 3. Faktor uang. 4. Mode / trend. 5. Popularitas.
Sedangkan empat kategori jawaban yang persentasenya lebih kecil.1. Seni. 2.
Balas dendam. 3. Terpaksa. 4. Nafsu.

Penulis menyadari bahwa hasil angket tadi, tidak merupakan jawaban yang bisa
diandalkan, karena sampelnya tidak representatif dan jawaban mereka pun hanya
opini! Sehingga bila ingin menggali motivasinya yang mendasar, perlu dilakukan
riset yang benar-benar ilmiah.

Walaupun demkian hasil angket tadi palig tidak bisa dianggap sebagai petunjuk
sebab-sebab simtomatik, dari fenomena pameran keindahan tubuh tadi.

Dari kacamata psikologi, penulis menemukan keterangan yang mengemukakan bahwa
dalam diri seseorang terdapat dorongan / kecenderungan yang disebut
exhibitionism, yakni dorongan untuk memamerkan bagian tubuhnya, terutama
organ-organ vitalnya tentu saja arahnya untuk membangkitkan syahwat.

Dalam buku klasik Dicnonary of Psychology (ed, Howard C. Warren)
ekshibisionalisme itu didefinisikan sebagai "kecenderungan (biasanya kompulsif)
untuk memamerkan bagian tubuh yang memberahikan, terutama organ-organ seksual
dengan tujuan membangkitkan gairah seksual". Dalam definisi ini tersirat bahwa
ekshibisionisme itu ada pada perempuan maupun lelaki. Akan tetapi dalam
keseharian yang kelihatan lebih jelas kiranya pada kaum hawa.

Dalam pada itu bisa saja kecenderungan tersebut tidak mereka sadari, karena
causa primanya ada dalam alam tak sadarnya. Kecenderungan itu bersifat
kompulsif, artinya sukar untuk dihindari atau ditolak.

Di lain pihak, sebagai pertanyaan kedua yang tertera di awal tulisan ini,
mengapa banyak orang (biasanya pria) yang senang bahkan menikmati jika
memandang kemolekan bagian-bagian badan lawan jenisnya.

Sekadar untuk memperoleh jawaban sementara teoritis, kita bisa menelaah rumusan
dalam buku yang disebutkan di atas, yang menerangkan bahwa di samping
ekshsbisionisme terdapat fenomena lain, yang disebut scopophilia, yaitu
kenikmatan seksual yang didapatkan dengan melihat bentuk tubuh manusia, artikel
tentang busana, dsb, atau dengan mengamati perilaku seksual."

Dengan memahami kedua kata kunci di atas. Ekshibisionisme dan scopophilia,
barangkali kini kita agak mengerti, bahwa di dunia ini ada pihak yang senang
menjadi pemamer, dan ada pihak yang senang, jadi penikmat.

Kemungkinan besar paradigma ini diterapkan oleh para perancang busana,
pendesain iklan, penata rias, dunia modeling, sutradara film, dan lain-lain.

Tak ayal lagi pembuat film pun dapat memanfaatkannya. Lihat saja film Bay
Watch. Memang panorama alami dalam film ini sangat menawan, pantai laut, langit
dan sebagainya yang menakjubkan. Akan tetapi panorama insaninya kiranya jauh
lebih menawan. Kemolekan badan para bintangnya, laki-laki, lebih- lebih bintang
wanitanya yang cantik dan sensual sangat menawan penonton! Tidak kaget kita,
jika diberi tahu bahwa film ini merupakan salah satu film yang penontonnya
paling banyak di dunia. Tidak mustahil hal itu terjadi karena dorongan
ekshibisionis di satu pihak dan dorongan scopophilia di lain pihak. ***

Penulis, dosen di beberapa PT

Profesi Model
Antara Menjanjikan dan Sulit ”Dijual”

JAKARTA – Usai melalui tahapan audisi melelahkan di antara 2.170 model sejak awal Mei lalu, kini telah terjaring 23 model yang lolos dari tujuh kota yakni Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Semarang, dan Yogyakarta. Mereka sepenuhnya siap untuk mengikuti babak pra-eliminasi pemilihan Indonesian Model yang diprakarsai Indosiar.
Ke-23 calon finalis itu adalah Mona Lesa, Nike Kusmarini, dan Mungki Chrisna Wardhani (Semarang); Dilla Elvani Diary Lubis, Zarina, dan Melda (Medan); Gita Aprilia, Eryanti Mujiwati, dan Christina Borries (Bandung); Lindi Cistia Prabha, Brigitta Retno Styowati, dan Dian Octasari (Yogyakarta); Shelly Priscilia, Annisa Dwitya, Erina Widia Heranti, Amalia Rositawati, dan Ovy Wulan (Jakarta); Nicoline Patricia Malina, Artri Aldoranti Sulistyawati, dan Elies Sukirawati (Surabaya); Putu Kusuma Ekayanti, AA Ratih Permanasari, dan Ida Ayu Suwasti (Bali).
Mereka akan mengikuti babak pra-eliminasi yang diselenggarakan pada 6 Juni dan 13 Juni mendatang, dan telah memenuhi syarat calon model yakni wanita lajang berusia 18—23 tahun, bertinggi minimal 170 cm, sehat jasmani dan rohani serta bersedia mengikuti pendidikan non-stop selama 70 hari.
Ke-23 calon model terpilih berhasil lolos dari penjurian pelaksana audisi yang melibatkan para model profesional, mantan peragawati, koreografer, perancang busana, fashion stylist, dan psikolog. Deretan juri tersebut antara lain Kintan Oemari, Ira Duati, Andreas Munjir, Koming, Chossy Latu, Itang Yunasz, Soraya Haque, dan Sarita. Hasil penjurian dilihat dari penampilan mereka di atas pentas runway, ekspresi, cara pembawaan kostum, hingga cara berjalan.
Dari situ nantinya akan terpilih 18 model yang bisa mengikuti jalur pendidikan Indonesian Model. Sebelum segala tahapan terlaksana akan diadakan terlebih dulu Grand Launching Indonesian Model Show yang ditayangkan langsung dari Jakarta Covention Center, Minggu (30/5) mulai pukul 19.00 WIB. Untuk selanjutnya, Indonesian Model Show segera ditayangkan langsung setiap hari Minggu malam (19.00-20.00 WIB) dari Dome Lippo Karawachi.
Ke-18 model tersebut nantinya akan mengikuti pendidikan selama 70 hari di bawah para instruktur profesional seperti Itang Yunasz (tata busana), Mathias Muchus (akting), Minati Atmanegara (olah tubuh), Denny Malik (koreografi), Nadya C Dewi (bahasa Inggris), Okky Asokawati (kepribadian), Ellen Tendean Habsjah (teknik jalan), Sonny Muchlison (fashion stylist, photo modeling), Chossy Latu (tata busana, pengetahuan mode), dan Indayati Oetomo (public speaking).

Tidak Hanya Cari Model
Dengan slogan ”Lebih dari Sekadar Model” mereka diharapkan tidak hanya menjadi seorang model ternama tetapi juga dapat menjadi entertainer, seperti presenter, bintang sinetron, foto model dan lainnya. ”Kami tidak hanya mencari model, karena bisa dikontrak sebagai image product tertentu, peragaan busana, termasuk tentu saja bintang sinetron dan presenter,” dijelaskan manajer divisi program Indosiar, Triyandi Suryatman.
Tentang pilihan model yang hanya perempuan, Triyandi mengaku melihat dari pasar dan kuantitas yang umumnya adalah perempuan. ”Mungkin dalam waktu mendatang ada laki-laki,” hiburnya. Ditambahkannya, program tayangan Indonesian Model sebagai format yang tersendiri, atau orisinal hak milik Indosiar.
Sistem pemilihan Indonesian Model terbilang ketat, karena dari 18 model yang lulus mengikuti pendidikan akan disaring lagi menjadi 10 besar. Tahap penyeleksian akan ditentukan oleh para juri sejumlah lima orang. Sesudah itu, 10 model ditentukan vonis eliminasinya pada pemirsa Indosiar melalui pesan singkat SMS. Model yang mendapat dukungan terkecil, otomatis akan tereliminasi. Tahap berikutnya akan dipilih hanya lima model yang masuk ke Grand Final Indonesian Model, yang kemungkinan digelar pada 15 Agustus 2004.
Slogan ”Lebih dari Sekadar Model” terbilang pantas diajukan Indosiar melihat kemungkinan kendala karier model Indonesia yang masih sulit dijual. Atau, seperti dikatakan Brigitta Maria (John Casablancas Modeling Career Center) pada talk show ”Kiat Menjadi Model Internasional” dalam rangkaian program ”Jakarta Fashion & Food Festival 2004” (JFFF) di Hotel Nikko baru-baru ini: ”Model asing ternyata lebih matang dan bertanggung jawab. Yang penting bagi model memang bukan ego terhadap baju, karena harus menawarkan keindahan baju.”
Mungkin di Indonesia belum ada kesiapan profesi model sebagai pekerjaan, prediksi Brigitta. Disarankannya, model harus bisa merawat kecantikan, kebugaran dan disiplin. ”Mereka harus punya portofolio tersendiri. Kualitas terpenting adalah kekuatan karakter,” sambungnya.
Perancang busana Musa Widyatmodjo di kesempatan serupa, menyinggung kesiapan model dengan portofolio, yang mencakup foto-foto karier, foto close-up yang memperlihatkan keindahan seluruh struktur wajah, tinggi badan, lingkar dada, warna mata dan rambut, dan lain-lain.

Menjanjikan
Noni, model senior yang juga pimpinan Pose Model Talent, bercerita ihwal pengalaman awal selaku peragawati. Dianggapnya, awal kariernya dipenuhi tawaran yang selalu bertolak belakang. ”Tapi kemudian malah menjanjikan,” ucapnya gembira.
Kini, pujinya, banyak model potensial. Namun, tambahnya, mereka perlu pendidikan khusus agar bisa diarahkan secara singkat.
”Sebagai model perlu proses, kerja tim, dan penuh toleran, karena kebutuhan model adalah berdedikasi tinggi dan bisa dipertanggungkan,” sambung Noni.
Acara tersebut juga mendatangkan tiga top model Cina, Zhang Jun (178 cm), Wanda Wei (178 cm), Wang Yen (178 cm) dan Feng Lei (laki-laki, 190 cm) sebagai pembicara tamu. Mereka umumnya menceritakan pengalaman edukasi awal untuk menjadi model. Dari berdiri berlama-lama bagaikan balerina (untuk jaga keseimbangan tubuh) hingga bersepatu tumit tinggi (10 cm) sambil berputar-putar ke kiri dan ke kanan masing-masing sebanyak 1.000 kali.
Hal lain yang penting adalah pembentukan karakter personalitas, senyum cantik, berenang, tidur cukup, menjaga kualitas makanan yang seimbang, dan program diet. (jjs)

Manusia Diganti Robot, Dimulai Dari Peragawati
THURSDAY, 24 JULY 2008
Total View : 363 kali

Jepang yang dikenal dengan industri robotnya kembali membuat berita dengan menciptakan robot humanoid (layaknya manusia) yang berperan sebagai peragawati.

Robot buatan institut riset dari Organisasi Industri Riset Baru di Kobe itu bisa menirukan gerak-gerik seorang peragawati yang sedang bergaya di atas catwalk, demikian menurut Kyodo di Tokyo, Selasa.

Dengan postur setinggi 160 cm, "gadis model" itu bisa berlenggak-lenggok persis seperti peragawati, mulai dari
gaya berjalan, menggerakkan kepala, lengan, pinggang, hingga bagian tubuh lainnya.

Menurut para perancangnya, robot peragawati itu bisa dipamerkan untuk kegiatan "fashion show" ataupun acara promosi lainnya.

Robot tersebut kini masih memerlukan tahapan akhir berupa bentukan wajah dan lapisan kulit untuk membalut kerangka besi dan kabel-kabel yang melingkupinya.

Kulit penutupnya juga akan dibuat menyerupai kulit manusia, sehingga betul-betul terlihat seperti seorang gadis model yang cantik, tentu saja dengan membuat wajah bak seorang peragawati terkenal.

Jepang juga mendapat julukan "kerajaan robot" karena tidak henti-hentinya bereksperimen mengembangkan beraragam jenis robot, mulai dari "Asimo" buatan Honda, yang bisa bertingkah laku seperti manusia umumnya (menari, berjalan, dan berlari) hingga robot yang bisa menjadi asisten dokter.

Industri robot Jepang kini cenderung mengembangkan jenis robot yang bisa menjadi pelayan, mengingat semakin bertambahnya kelompok masyarakat jompo di Jepang.

Sepertinya, kedepan nanti manusia harus bersaing keras untuk mendapat pekerjaan dengan robot.

Sumber : antara/VM

Syarat jadi model?

gimana caranya?
ada beasiswa gag?
syarat yang layak jadi model adalah orang yang berpenampilan menarik, seksi(alternatif), mudah bergaul, menguasai bidang yang ditekuninya, tidak mudah menyerah dgn segala rintangan, kalo cewe yang pasti cantik donk.
tidak lupa juga harus berparas menawan dan anggun, cantik (alternatif). mungkin itu aja bro>>>///// ok.
Hai,

a. anda harus membuat foto-foto cover anda sendiri, biasanya anda datangi seorang photo grapher, dia akan membuat sessi foto untuk anda dari berbagai model.

b. dengan foto-foto ini anda datangi sebuah '' agency '' yg special mencari seorang model untuk majalah atau mode show.

mereka akan melihat dan men-test anda, bagaimana kwalitas anda baik dilihat dari tubuh anda dan kecerdasan anda.

kalau anda berhasil, maka anda akan dibuatkan kontrak kerja dengan agency tsb.
dengan demikian anda akan memulai karier anda sebagai foto model atau sebagai model

mengenai bea siswa !, saya kurang mengetahuinya.

terimakasih
Model ada bermacam-macam jenisnya. Ada model buat iklan, model buat pemotretan di majalah saja, atau model sekaligus peragawati. Kamu maunya jadi model apa?
Dari segi fisik, kalau buat model iklan atau pemotretan di majalah saja, tinggi bisa minimum 165 cm (atau kalau buat iklan ada yang lebih pendek juga tidak apa-apa tergantung konsep pembuatan iklan itu sendiri), gigi rapi putih bersih, rambut sehat, kulit wajah dan badan sehat dan halus. Itu syarat mutlak.
Tapi kalau mau jadi model sekaligus peragawati syarat mutlaknya tinggi minimum harus 170 cm dan kurus tanpa lemak dengan bahu yang bagus. Sebab peragawati itu kan ibaratnya kapstok (manekin) yang berjalan alias kayak gantungan baju gitu lho. Jadi semua baju harus 'tergantung' dengan sempurna. Plus, kulit wajah dan tubuh yang bersih, halus, terawat.
Selain fisik, yang juga mutlak adalah attitude atau pembawaan diri. Biasanya, para stylist, fotografer atau editor mode/kecantikan, senang dengan model yang baik hati, ramah (tidak menjilat lhoo...kita bisa tahu mana yang pura-pura baik), dan pintar! Pintar itu wajib, agar si model bisa berpose dan 'menjiwai' baju yang dipakainya, sesuai keinginan stylist/fotografer. Bila model pintar, auranya akan keluar dan hasil foto akan lebih baik.
Sampai saat ini belum ada sejarah pemberian beasiswa untuk model. Kalau kamu memenuhi persyaratan di atas, tinggal bikin foto-foto diri (istilahnya, composit) berisi foto close up, setengah badan dan seluruh badan. Lalu, kirim ke agency2 model yang ada di Jakarta atau kota kamu tinggal. Gak perlu bayar kok untuk masuk ke suatu agency. Kalau kamu memang sesuai dengan ciri2 model yang mereka butuhkan, kamu akan diberi job lewat mereka.
Cara lain yang gampang, ikut pemilihan model search seperti pemilihan Wajah Femina :) Good luck


Awal Karir : Menjadi Model
nurulmodel_01
Masa remaja adalah masa yang penuh 'nuansa'. Karena pada masa remaja ini banyak hal yang ingin dicoba dan banyak hal yang menjadi kenangan kemudian.

Seperti layaknya remaja lain yang aktif dan kreatif, Nurul juga mengikuti berbagai kegiatan untuk mengisi waktu luangnya. Suatu hari, di bulan puasa, sehabis salat dan mendengar ceramah subuh di mesjid Agung, dekat alun-alun Bandung, Nurul hendak berjalan pulang bersama teman-temannya. Langkah mereka terhenti untuk melihat poster pemilihan gadis logo. Teman-temannya menyuruh Nurul ikut. Tapi ia tidak tertarik karena merasa tidak cantik. Tapi karena terus dipaksa akhirnya ia mau juga.

Syarat ikut kegiatan lomba itu ternyata peserta harus beli kaus bermerek logo. Kemudian peserta dipotret dengan kaus itu. Nurul-pun mengikuti prosedural itu. Hasilnya, tak disangka ia masuk final.

"Rasanya surprise banget," kata Nurul mengingat perasaannya ketika itu
Jadilah Nurul Qomaril Arifin, yang lebih sering disingkat Nurul Arifin juara pertama dan menjadi " Gadis Logo ". Itulah momentum keterlibatannya dalam dunia model dan peragawati. Dan berhubung hadiah menjadi "Gadis Logo" adalah masuk agency model untuk belajar 'jalan' di atas panggung, maka jalan menuju dunia model dan peragawati semakin terbentang. Selanjutnya Nurul mulai sibuk dengan aktivitas barunya sebagai model; mulai di potret untuk kalender; dan belakangan jadi peragawati.

Menjadi Bintang Film
nurulbintangfilm
Mesjid Agung yang terletak dekat alun-alun kota Bandung ternyata punya kenangan tersendiri bagi Nurul. Karena suatu hari, sepulang dari acara mengaji karena mengikuti pesantren kilat di mesjid agung Bandung, Nurul juga menemukan hal baru yang pada akhirnya nanti mengubah jalan hidupnya.

Nurul yang waktu itu baru kelas dua SMA bersama teman-temannya pergi menonton acara fashion show. Di tempat itu ia membaca pengumuman yang intinya mencari calon bintang dari kota Bandung untuk suatu film yang akan digarap. Tanpa pikir panjang, gadis yang sudah mulai percaya diri karena kegiatan modellingnya itu kemudian mendaftar. Bersama lima orang lainnya, ia kemudian di test. Ternyata hanya Nurul yang lulus. Tapi meskipun Nurul sudah bisa main film, tapi izin dari keluarganya ternyata harus diperjuangkan lebih dulu. Sang Papi tidak setuju, karena kebetulan beliau sangat religius. Sementara Sang ibu tidak keberatan Nurul terjun ke film. Untuk meyakinkan kedua orangtuanya, Nurul memberikan janji bahwa ia akan menjaga dirinya dan yakin ia bisa eksis serta berhasil.

"Jadilah orang yang berhasil kalau itu sudah keputusanmu," begitu kata papinya akhirnya memberi restu. Dan jadilah ia main di film pertamanya "Hati Yang Perawan" arahan sutradara Chaerul Umam. Film yang jadi langkah start -nya di dunia film.

Benar saja, setelah film pertamanya, banyak tawaran film masuk. Nurul Arifin dinilai mampu bermain bagus dan sangat natural. Tapi Nurul menolaknya karena kegiatan shooting rata-rata di Jakarta, sementara ia harus menyelesaikan SMA-nya dulu. Mengherankan juga sikap seperti itu sudah dipunyai siswa kelas dua SMA. Kebanyakan remaja biasanya tidak akan membuang kesempatan. Sikapnya itu terlihat sangat dewasa. Ia sudah bisa memutuskan apa yang lebih penting bagi hidupnya. Barulah ketika ia sudah lulus dan gagal sipenmaru dua kali, Nurul melamar untuk main film lagi. Ia sudah memutuskan untuk menekuni dunia film.

" Saya mau cari duit dulu, " katanya mantap.

Sutradara dan produser film yang memang sudah 'mengincer' Nurul sejak film pertamanya segera menyambut.

Film berikutnya seperti Naga Bonar, Nurul bermain gemilang. Namanya pun langsung melambung. Tak disangka jika gadis penyuka 'makanan apa saja' ini mampu mengikuti ritme dunia film yang penuh tantangan. Bagaimana tidak, dengan disiplin tinggi, Nurul rela melalui masa-masa pertamanya dalam menjalani profesinya sebagai bintang film dengan mondar-mandir Jakarta Bandung . Kadang ia harus rela untuk terkantuk-kantuk jika pagi buta harus berangkat dari Bandung naik kereta api menuju Jakarta dan malamnya pulang lagi ke Bandung.

Kenapa Mau Jadi Artis?
Kenapa mau jadi artis ? Dunia artis, atau dunia film yang dijalaninya menurut Nurul sangat menarik. " Saya bekerja dengan orang yang berbeda-beda, cerita yang berganti-ganti dan lokasi yang berpindah-pindah. Ini saja sudah merupakan keasyikan tersendiri yang tidak dapat ditemui di profesi lain," katanya dengan mata berbinar-binar.

" Lagipula saya memang kurang suka kerja di belakang meja. O, ya honor film lumayan loh. Sementara itu popularitas sudah pasti didapat. Dan ternyata….. bakat saya lumayan di bidang ini", tambahnya mantap.

Dengan segala kelebihan yang dibicarakan Nurul rasanya memang pantas ia memilih dunia film sebagai karirnya. Tapi sebetulnya apa sih cita-citanya semula ?

Ternyata cita-cita Nurul awalnya adalah ingin jadi ahli hukum. Tapi karena sejak kecil sering diajak papinya menghadiri rapat-rapat politik mengakibatkan minatnya di dunia politik cukup besar. Nurul mengaku senang mengikuti perkembangan politik. Tapi baru batas mengamati. Belum terpikir untuk terjun ke politik praktis seperti ikutan menjadi aktivis parpol. Saat ini cukup jadi artis yang senang mengamati dunia politik dulu. Tapi yang jelas ia sudah mengambil ilmunya dengan kuliah di FISIP Universitas Indonesia jurusan Ilmu Politik. Cukup serius'kan ?!

Si Sexy yang Suka Baju Minim

Bicara soal Nurul, mungkin tak akan dilupakan pembicaraan soal pakaiannya yang sexy dan serba minim. Meski sering mengaku tidak merasa cantik, Nurul Arifin menyadari betul keindahan tubuhnya. Karena faktor kebetulan itu, tanpa berniat untuk mengeksploitasinya, Si Sexy yang selalu ingin mengekspresikan kebebasan dan kewajaran jiwanya dengan memilih pakaian-pakaian casual dengan model sensual, yang sangat disukainya.

Hasilnya yang terlihat adalah si sexy Nurul Arifin identik dengan baju minim. Nurul sendiri tidak terlalu memusingkan komentar orang terhadap penampilannya. Ia punya prinsip bahwa dengan mengekspresikan apa yang sesuai dengan jiwanya maka ia merasa jauh dari kemunafikan atau ketidakjujuran. Karena ia memang tidak suka.

Menjadi Bintang Laris
nurullaris
Meski dinobatkan menjadi artis terlaris tahun 1989, Nurul Arifin 'tidak sekedar' main dalam film-filmnya. Kita bisa lihat dalam lima kali festival film Indonesia, Nurul menjadi nominator untuk peran-peran unggulan. Hal itu membuktikan bahwa dalam setiap filmnya, entah yang kelas komersial ataupun yang kelas bermutu, Nurul berusaha bermain sebaik mungkin.

Tawaran film yang terus berdatangan tidak membuat ia lupa belajar untuk meningkatkan kemampuan aktingnya. Sikap inilah yang jarang dimiliki oleh artis yang kebetulan sedang naik daun. Kebanyakan mereka karena terlalu 'laris' jadi lupa untuk memperbaiki kemampuan aktingnya. Maka tak aneh jika bintang-bintang seperti itu segera pudar karena tidak memiliki kemampuan berakting. Jadilah mereka bintang yang sekedar numpang lewat. Berada diatas, jatuh dan terlupakan. Nurul menyadari sekali hal tersebut bisa terjadi padanya jika ia tidak mau belajar.

" Kesadaran itu timbul dari diri saya sendiri dan dari dorongan orang-orang yang berharap bahwa saya akan menjadi seorang pemain yang baik. Saya sudah terlanjur dibilang sebagai pemain berbakat, terutama setelah mereka nonton Nagabonar. Oleh karena itu, saya belajar secara otodidak di lapangan. Saya menonton film orang lain dari pemain yang bagus. Saya banyak berdiskusi dengan sutradara. Dan saya banyak membaca buku yang berkaitan dengan akting".

Nurul yang kebetulan punya hobby nonton dan membaca jadi tidak punya kesulitan untuk kegiatan belajar otodidaknya itu.
Karenanya tidak heran jika Nurul Arifin mampu menjadi nominator FFI untuk peran-peran unggulan sekaligus dinyatakan sebagai artis terlaris. Klop'kan, dari segi mutu dan komersialnya ?

Karenina Maria Anderson

Karenina Maria Anderson lahir di Jakarta pada tanggal 28 Februari 1983. Karenina adalah seorang model, peragawati, dan pemain film. Nina, demikian biasa disapa, mengawali karir dari dunia model sejak usia 12 tahun. Nina sejak kecil telah menunjukkan bakatnya. Hal itu terlihat dari kebiasaannya berlenggak-lenggok di depan cermin dan kegemarannya difoto.

Perancang busana Adji Notonegoro yang pertama mencium bakat Nina. Saat Adji ingin memamerkan gaun-gaun rancangan terbarunya, Adji mengajak Nina menjadi modelnya. Dari situlah awal karir profesional Karenina. Tidak hanya sebagai model dan peragawati, ia juga sukses menjadi bintang iklan beberapa produk kenamaan, serta menjadi model video klip.

Popularitasnya di dunia model, membuat Nina mendapat tawaran untuk berakting. Film Jomblo menjadi debut filmnya. Meski hanya sebagai cameo, aktingnya menarik perhatian sutradara Jeremias Nyangoen sehingga mengajak Nina untuk bermain dalam filmnya, I Love You, Om. Dalam film tersebut Nina berperan sebagai seorang model bernama Nayla yang jatuh terperosok menjadi 'penikmat' lesbian.

Karenina juga memiliki bisnis butik dengan label Nyu Nyu.

Filmografi

Jurus Jadi Model Profesional

Berminat terjun di dunia modeling? Agar tak salah langkah, sebaiknya Anda membekali diri dengan pengetahuan seputar dunia yang satu ini.

Atau, dapat pula menyimak tips dan kiat dari para mantan model, seperti yang dilakukan oleh salah satu mantan top model Indonesia, Ratih Sanggarwati, yang punya pengalaman di dunia model internasional tahun 92-97.

Lewat bukunya Kiat Menjadi Model Profesional yang dikerjakannya selama enam tahun, Ratih berbagi pengalaman tentang kiat menjadi peragawati pofesional. Salah satunya mengulas syarat-syarat menjadi model profesional, antara lain:

Fisik Memadai
Penuhi standar fisik seorang model. Kemudian, temukan kualitas fisik terbaik yang ada pada diri Anda. Misalnya, kaki. Kelebihan tersebut akan menjadi image yang menentukan kualitas Anda kelak.

Siap Mental
Dunia model adalah dunia yang dinamis. Namun, dengan kematangan mental, Anda pun akan bersikap lebih dewasa. Menjadi sorotan media, dipuja-puji dan menjadi terkenal adalah hal biasa. Tetapi, siap mengantisipasi bahkan menanggung akibat buruk dari risiko pekerjaan, baru luar biasa.

Totalitas
Tidak setengah-setengah. Jika Anda sudah memilih menjadi model sebagai profesi , bersikap dan berbuatlah sepatutnya. Cari tahu ruang lingkup kerja model dan tanggung jawabnya. Termasuk, perlengkapan model yang harus dimiliki seorang model, seperti sepatu, tas, body suit atau stocking. Hargailah semua hal tersebut, karena memang Anda mencari penghasilan dari pekerjaan model itu sendiri.

source : http://www.tabloidnova.com/

Kamis, 11 September 2008

Model Indonesia
Model Indonesia Network

ImageImage

MODEL INDONESIA Hadir untuk memenuhi keinginan anda yang serius terjun didunia ENTERTAINMENT. kami akan membantu,mensupport anda untuk dapat meraih keinginan anda sebagai Model,Aktor,Aktris dan Presenter.Mari bergabung bersama kami bersama MODEL INDONESIA.

MODEL INDONESIA Online akan berusaha tampil 24 (dua pulah empat jam) , 7 (tujuh) hari dalam satu minggu dalam mempublikasikan diri anda. Hal ini terkait dengan masa promosi yang kami lakukan dalam 1 tahun ke depan. YANG PASTI mimpi yang selama ini anda dambakan bukan hanya sekedar mimpi. Tapi mimpi yang menjadi kenyataan. Semoga media online ini dapat bermanfaat bagi anda yang memang memilih jalur menjadi seorang bintang.

Image

PARIS AIS - MALAYSIA

Image

Image

Image